Sub 17 Sektor 22 Mengenalkan Lahan Kritis Pada Anak SD Cicayur

Bagikan berita:

Media Jabar.Net.Bandung – Cimeunyan, – Dalam rangka mencegah meluasnya lahan kritis baik di dalam dan luar kawasan hutan, salah satu upaya preventif yang dapat dilakukan adalah dengan mengkampanyekan pelestarian alam pada masyarakat sekitar kawasan hutan.

Untuk mendukung hal tersebut, salah satu langkah yang dilakukan oleh Sektor 22 Sub 17 yang dipimpin Sertu Suyanto adalah meningkatkan kesadaran kepada siswa-siswi sekolah tingkat dasar di sekitar kawasan hutan melalui pemberian pengetahuan edukatif tentang kehutanan.

Dansub 17 Sektor 22 Sertu Suyanto mengatakan, Maksud dari kegiatan Sosialisasi ini adalah untuk mengedukasi anak-anak sekolah dasar tentang alam dan manfaatnya serta mengajak mereka untuk menjaga dan melestarikan lingkungan disekitarnya dengan menanam dan memelihara pohon.

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini, Menurut Suyanto, untuk menumbuhkan kesadaran dan rasa cinta terhadap lingkungan dan alam sehingga diharapkan generasi muda untuk gemar menanam dan memelihara pohon sejak dini.

Adapun Sasaran dari pelaksanaan Sosialisasi pada sekolah dasar adalah Siswa-siswi di Sekolah Dasar Cicayur Desa Cimeunyan, Kec. Cimeunyan, Kab. Bandung diikuti oleh seluruh Siswa.

“Pihak sekolah menyambut baik pelaksanaan sosialisasi ini,  karena dapat membantu memberikan pemahaman kepada anak didiknya untuk lebih mencintai alam dan lingkungan sekitarnya”. Ucapnya.

Selanjutnya, Dansub 17 menjelaskan, bahwa kegiatan ini sebagai wujud pemberian edukasi kepada anak-anak dalam rangka menumbuhkan kesadaran mereka agar cinta hutan dan lingkungan sekitarnya melalui gemar menanam dan memelihara pohon dari sejak usia dini.

“Disekolah ini, kami sampaikan tentang pengertian hutan secara umum, manfaat hutan, jenis hutan, dampak kerusakan hutan, cara melestarikan hutan, manfaat hutan dan pohon, serta teknik penanaman dan pemeliharaan tanaman”. Ucapnya.

Sebagi tindak lanjut dari kegiatan ini, Dansub 17 Sertu Suyanto berharap kepada pihak Sekolah agar para siswa-siswi sekolah diberikan tanggung jawab untuk memelihara dan mencintai tanaman.

“Agar pihak sekolah membuat kegiatan ekstrakurikuler tentang pembuatan tanaman di halaman sekolah sehingga keberlanjutan kegiatan untuk penghijauan di sekolah tetap ada”. Pungkasnya.

Asep/Jpch.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *