Sektor 7 Citarum Harum Tiga Metode Binter yaitu, Komsos, Bhakti TNI dan Ketahanan Wilayah.
Media Jabar. Net. Kab Bandung, – Dansektor 7 Citarum Harum Kolonel Arh Deni Kusmawan, S.A.P., M.Han hadiri Kegiatan Akhir Pengabdian Masyarakat CRS-ITB sekaligus berkontribusi dalam acara tersebut menyampaikan tentang pembinaan teritorial Angkatan Darat melalui tiga metode Binter yaitu, Komsos, Bhakti TNI dan Ketahanan Wilayah.
Kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Jawa Barat, Kepala Tim Penelitian ITB dan Kades Rancamanyar. Selasa, 13 Agustus 2024.
Inti pembahasan, bahwa kegiatan civitas akademika ITB dalam pengabdian lingkungan berupa target permasalahan sampah dengan kerjasama masyarakat dan perangkat desa Rancamanyar, pada tahap pertama telah berhasil menyajikan hasil penelitan cukup seignifikan yaitu pemanfaatan satelit sebagai sarana pemantauan sampah. Penelitan sampah dengan pemanfaatan satelit oleh pihak ITB baru pertamakalinya dilakukan di Indonesia dan masih akan dilanjutkan.
Pada kesempatan sambutan. Kol. Arh Deni Kusmawan, S.A.P., M.Han mengatakan, selaku Satgas sektor 7 Citarum Harum selalu siap mengajak secara persuasif masyarakat yang ada di Desa Rancamanyar untuk berpartisipasi aktif untuk bersama-sama menangani sampah, sebagai bagian dalam menjaga lingkungan hidup,” ucapnya.
Dilanjutkannya, jika dibandingkan dengan jumlah personil TNI yang tergabung dalam satgas maka anggota masyarakat adalah bagian paling besar, jadi keberadaan TNI AD adalah pemicu untuk masyarakat beramai-ramai menangani sampah, belum lagi area tanggungjawan satgas yang 250 km dari hulurkan sampai hilir sungai Citarum. Jadi selain mengajak masyarakat juga melakukan pengawasan sungai yang begitu panjang.
“Namun prajurit TNI dengan jumlah kecil sebagian inti satgas menjadi leader mengajak masyarakat dalam berpartisipasi paling besar dalam pelaksanaan di lapangan ” jelasnya.
Masih kata Dansektor, yang jelas setiap hari kami selalu ada di lapangan, dari kolaborasi kegiatan diharapkan menambah percepatan keberhasilan program Citarum Harum dan tercipta ketahanan wilayah terutama kesadaran masyarakat terhadap alam dan lingkungan hidup.
“Keberadaan Satgas adalah inti, akan tetapi yang paling utamanya adalah dari masyarakat, oleh karena itu jangan sungkan untuk berkolaborasi dengan satgas. Satgas selalu siap terjun langsung di lapangan, tidak hanya berteori komunikasi sosial juga langsung beraksi di sasaran yaitu subyek (masyarakat) dan sasaran (sungai, lingkungan dan sampah),” tandasnya.