Menyambut Tahun Baru 2021, Forum Intelektual Muda Nahdliyyin (FIMNA) Selenggarakan Webinar Kepemudaan dan Launching Buku

Bagikan berita:

Media Jabar.Net.Jakarta – Indonesia  Menyambut Tahun Baru 2021, Forum Intelektual Muda Nahdliyyin (FIMNA) melaksanakan kegiatan Webinar kepemudaan dan Launching Buku dengan tema
“Memupuk Nasionalisme Pemuda Menyambut Bonus Demografi Indonesia”. Kegiatan ini dihadiri oleh sebanyak 200 orang yang terdiri dari unsur pelajar, mahasiswa, guru dan dosen, serta aktivis organisasi kepemudaan dariseluruh provinsi di Indonesia, dan dilaksanakan secara
online melalui aplikasi Zoom Meeting pada hari Minggu, (03 /1/2021) Pukul 19:30-Selesai.

Selain peserta yang luar biasa, hadir pula tiga narasumber hebat yakni, Asep Irfan Mujahid
selaku Ketua PP IPNU 2015-2018 yang saat ini menjabat sebagai Sekjen Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama. Gugun Gumilar, P.hD selaku Founder IDE Indonesia dan Duta Muda Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2013-2015. Lenang Manggala selaku Founder Gerakan Menulis Buku (GMB) Indonesi, serta dimoderatori oleh Rinaldi Supriyadi, M.Pd yang
merupakan Dosen Prodi Bahasa Arab UPI.

Dalam laporannya, Agil Nanggala, S.Pd selaku ketua pelaksana pembuatan Buku Antologi FIMNA sangat mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta webinar
dan semua pihak yag sudah terlibat dalam penyusunan buku.
“saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya para kontributor (penulis) yang
telah membantu mensukseskan penyusunan Buku Antologi FIMNA. Buku ini terdiri dari 303
halaman, 53 orang penulis dari berbagai latar belakang.

Ada yang dari kalangan professional, sastrawan, politisi, organisasi pemuda, dosen, dan mahasiswa”.
Sementara itu Dadan Rizwan Fauzi, S.Pd, selaku Founder (pendiri) sekaligus Ketua Umum
Foum Intelektual Muda Nahdliyyin (FIMNA), dalam sambutannya menyampaikan bahwa
generasi muda bukanlah pajangan atau etalase semata, kehadiran pemuda senantiasa berperan
penting dalam lembar sejarah peradaban bangsa Indonesia.
“Di tengah derap perubahan yang bergerak begitu cepat, banyak talenta muda yang tersebar
dalam berbagai kementerian, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), maupun
lembaga kepemudaan lainnya. Paling tidak, kondisi ini menjadi harapan baru dalam mengelola
kebijakan (government policy), tegas Dadan
Dia juga menyampaikan bahwa dalam rangka menyiapkan bangkitnya generasi emas
Indonesia, dibutuhkan sebuah re-thinking (pemikiran kembali) dan re-inventing (penemuan
kembali) jati diri pemuda Indonesia dengan melibatkan tiga unsur penting pembangunan (triple
helix) yang terdiri dari pemerintah, akademisi/intelektual, serta masyarakat.
“Pemerintah memiliki political power dalam membuat kebijakan. Kaum intelektual/akademisi
memiliki knowledge power untuk memberi masukan. Sementara masyarakat luas memiliki
social control terhadap kebijakan yang diberlakukan. Pada posisi ini, FIMNA mencoba
berperan di ruang intelektual sebagai mitra pemerintah juga rakyat dalam menyelesaikan
problem kebangsaan”, pungkas Dadan

Saat sesi diskusi berlangsung, narasumber pertama yakni Asep Irfan Mujahid banyak
membahas tentang peluang dan tantangan bonus demografi Indonesia khususnya bagi kalangan
generasi muda. Ia menganggap bahwa roadmap atau kebijakan pemerintah dalam mengelola
potensi generasi muda masih belum terlaksana secara maksimal.
“salah satu persoalan yang menghambat kemajuan pemuda saat ini adalah belum sinkronnya
grand design pemberdayaan pemuda atas pembangunan nasional yang bersifat strategis dan
visioner. Pemberdayaan pemuda nasional seringkali berjalan tanpa roh, tidak visioner, serta
cenderung pragmatis mengedepankan kepentingan jangka pendek”.
Selain orientasi dan arah gerak yang keliru, Asep menyoroti juga kurangnya sinergitas dari
berbagai sektor lintas kementrian dalam menyelesaikan berbagai problem kebangsaan. Ia
berharap FIMNA mampu memberikan ide-ide baru agar generasi muda memiliki jiwa
nasionalisme yang kuat ditengah tantangan globalisasi.
“sinergitas dan kolaborasi yang simultan dari berbagai sektor adalah kunci utama supaya bisa
bersaing dengan bangsa lain. Saya berharap FIMNA mampu hadir menjadi organiasi
intelektual dengan pemikiran-pemikiran yang segar, visioner, serta aplikatif, sehingga mampu
menginspirasi organisasi lain dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia menuju
Indonesia Emas 2045”, pungkas Asep.

Senada dengan Asep Irfan Mujahid, narasumber kedua yakni Gugun Gumilar, P,hD juga
menyampaikan pentingnya keterlibatan pemuda dalam memajukan bangsa Indonesia. Duta muda PBB 2013-2015 ini mengingatkan bahwa saat ini generasi muda sudah memasuki era baru yakni revolusi industry 4.0 dan 5.0 (era digital).

“saat ini kita sedang menghadapi era baru yakni eranya Internet of Think (IOT) dan Artivisial
Intellegent (AI). Kalau tidak bisa memanfaatkan kondisi ini, kita akan rugi dan selalu
ketinggalan oleh pemuda di negara negara lain yang sudah maju”.

Meski demikian, gugun tetap merasa optimis bahwa pemuda Indonesia akan mampu
memanfaatkan peluang bonus demografi secara maksimal. Ia juga memberikan motivasi dan
langkah strategis untuk peserta webinar agar menjadi pemenang dalam persaingan global.

“agar mampu bersaing dengan negara lain, kita harus memiliki enam kecerdasan yakni;
kecerdasan teknologi, kecerdasan konteks, kecerdasan emosional dan sosial, kecerdasan
eksploratif, kecerdasan kepemimpinan, dan kecerdasan moral. Jangan lupa juga kita harus memiliki dreams, passion and principle.” tegas Gugun
Begitu juga narasumber ketiga yakni Lenang Manggala yang merupakan Founder Gerakan
Menulis Buku Indonesia, banyak menyinggung tentang pentingnya peran generasi muda untuk memiliki nilai (value) agar bisa memanfaatkan bonus demografi Indonesia.

“cara penting agar bisa survive dalam menghadapi bonus demografi adalah dengan great value. Hal ini bisa berangkat dari keinginan untuk selalu belajar, lebih banyak membuat karya, lebih banyak berani menulis, serta lebih berani memulai sesuatu. Karena kita dihargai bukan karena apa yang kita kerjakan, tetapi karena value yang kita berikan.

Penulis : Dadan Rizwan Fauzi.S.PD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *