Presiden Dunia Mr Djuyoto Suntani Siap Mengakuisisi Negara Bangkrut karena Corona

Bagikan berita:

Media-jabar.netTokoh paling berpengaruh, dihormati, terbesar di Planet Bumi yang menjabat Presiden the World Peace Committee 202 Negara HE Mr Djuyoto Suntani, Siap mengakuisisi semua Negara yang bangkrut, termasuk Negara Indonesia.

“Pasca isyu virus corona, banyak Negara di Dunia yang bangkrut terjerat Hutang. Presiden Dunia HE Mr Djuyoto Suntani meminta seluruh Team Dunia untuk mengambil mendata Negara yang bangkrut karena krisis corona. Termasuk Negara Indonesia,” tegas Sekretaris Jenderal the World Peace Committee 202 Negara Prof Dr Francesco Paolo Scarciolla di kota Matera Italia Eropa (2/5/2020).

Presiden Dunia HE Mr Djuyoto Suntani sebagai Tokoh Terbesar Dunia yang paling geniuss, punya tanggung Jawab untuk menyelamatkan Negara yang bangkrut.

Dampak isyu virus corona yang diciptakan konspirasi global dipastikan banyak Negara bangkrut. Jika Negara bangkrut Tidak diselamatkan, dipastikan terjadi krisis multi dimensi yang Luar biasa hebat. Negara bangkrut dibenahi tata pengelolaan, untuk Menjadi Negara yang sehat mampu memakmurkan rakyat.

Tokoh kebanggaan Umat manusia di seluruh penjuru Dunia HE Mr Djuyoto Suntani sudah memerintahkan Managemen the World Peace Committee di seluruh penjuru Dunia untuk mendata Negara yang bangkrut karena Tidak mampu Bayar Hutang untuk diambil alih pengelolaan. Pemerintah Negara bangkrut yang diakuisisi tetap diberi ke kepercayaan untuk Urus pemerintahan secara administrasi sebagai staff, yang Tidak punya Otoritas mengambil kebijakan.

Data Negara bangkrut karena isyu virus corona sudah ada sama Sekretaris Jenderal the World Peace Committee Prof Dr Francesco Paolo Scarciolla di kota Matera Italia Eropa.

“Negara Venezuela, Latvia, Kenya, Libya, termasuk Negara Indonesia, Siap diakuisisi atau kami ambil alih karena terlalu banyak Hutang. Kami Siap ambil pengelolaan Negara yang bangkrut karena banyak Hutang,” tambah Vice Chairman the World Peace Committee 202 Negara Mr Samuel Mathew Downing di Washington DC USA.

The World Peace Committee sebagai Institusi Kemasyaratan International terbesar di Planet Bumi yang dideklarasikan di Kota Basel Switzerland Eropa pada 7 Maret 1997, punya program utama untuk Perdamaian dan menyelamatkan Umat manusia di seluruh penjuru Dunia. Salah Satu Cara untuk menyelamatkan Umat manusia adalah dengan mengakuisisi atau ambil alih Negara Negara yang bangkrut akibat isyu virus corona.

‘Tujuan the World Peace Committee mengakuisisi Negara bangkrut adalah untuk menyelamatkan Peradaban Dunia. Seperti Negara Indonesia, bisa bangkrut karena Pemerintah Indonesia Tidak mampu mengelola dengan baik. The World Peace Committee membantu mengelola agar rakyat Indonesia tidak hidup menderita,” tambah Mr Lalit Kumar.

“Pemerintah Negara yang sudah kami akuisisi, tidak punya peran ambil kebijakan. Sebagai staff yang tidak punya Otoritas. Misalnya Negara Indonesia, jika sudah kami akuisisi, Pemerintah Indonesia tidak punya Otoritas, tidak boleh ambil kebijakan strategis,” tegas Direktur Jenderal the World Peace Committee untuk wilayah Asia Dr Lalit Kumar.

Negara Indonesia bersama Negara Venezuela, Libya, serta sejumlah Negara di Timur Tengah dan Amerika Selatan, masuk dalam radar Presiden Dunia HE Mr Djuyoto Suntani untuk diakuisisi karena dampak isyu virus corona.

The World Peace Committee yang mengendalikan seluruh Dunia, Siap ambil alih semua Negara yang bangkrut akibat isyu virus corona.

Presiden Dunia HE Mr Djuyoto Suntani Siap mengakuisisi Negara yang bangkrut dalam rangka menyelamatkan Peradaban Dunia, sekaligus mewujudkan Peradaban Baru Satu keluarga Bumi dengan Hati yang baik.

Dalam Peradaban Baru Satu keluarga Bumi dengan Hati yang baik tidak boleh ada Umat manusia yang menderita. Semua Umat manusia di seluruh penjuru Dunia berhak hidup damai bahagia sejahtera.

“Karena itu Presiden Dunia HE Mr Djuyoto Suntani Siap mengakuisisi Negara yang bangkrut untuk diselamatkan,” tegas Sekretaris Jenderal the World Peace Committee 202 Negara Prof Dr Francesco Paolo Scarciolla di kota Matera Italia Eropa.

(Den.Mj)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *