Wujudkan Ketahanan Pangan dan Kegiatan Pemanfaatan Lahan Berkelanjutan Melalui Hanjeli

Bagikan berita:

Media Jabar.Net.Bandung – 
Sebagai Negara Agraris yang kehidupannya bergantung pada pemanfaatan lahan. Tentunya menjadi keharusan apabila pemanfaatan lahan didalamnya senantiasa berlandaskan prinsip berkelanjutan. Pemanfaatan lahan di Indonesia sendiri meliputi pemanfaatan hasil lahan khususnya lahan pertania.

Terhitung pertahun 2018 melalui data Badan Pusat Statistik diketahui bahwa meskipun tidak lagi menjadi Negara Swasembada Beras tetapi produktifitas akan hasil dari pertanian Beras Indonesia masih berada dijajaran tinggi. Produktifitas yang besar ini nyatanya tak membuat Negara ini mandiri secara pemenuhan pangan.

Jumlah penduduk yang terus meningkat tidak diimbangi dengan pengayaan lahan pertanian untuk menunjang hal tersebut memaksa pemerintah untuk melakukan import kebutuhan pangan dari Negara lain. Tentunya hal ini menunjukan bahwa Indonesia masih jauh dari kata kemandirian pangan. Karena jangankan untuk kebutuhan sekunder atau tersier yang lain, kebutuhan pokok terkait pangan saja menjadi polemik yang sulit untuk selesaikan.

Angka ketergantungan yang tinggi terhadap konsumsi panganan pokok di indonesia yang selalu terpenuhi oleh Nasi atau olahan dari beras menjadikan kekhawatiran tersendiri untuk masyarakat indonesia. Terhitung Indonesia masih menjadi Negara dengan konsonsi Beras Terbesar di dunia yaitu pada 83 Kg perkapita pertahun.

Hal ini dikarena kurangnya variasi dan alternative pemenuhan kebutuhan lain selain nasi atau olahan dari beras yang membuat angka ketergantungan dan kebutuhan akan pemenuhan kebutuhannya menjadi terus meningkat hingga pada tahap import dari Negara lain. Pada kondisi terburuk kebutuhan akan pemenuhan beras yang kurang akibat kegagalan panen atau bencana lain membuat pemenuhan akan kebutuhan Kabrbohidrat melalui olahan beras menjadi defisit sehingga tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan kekacauan pada masyarakat apabila tidak disiapkan alternative lain untuk menutup kebutuhan panganan pokok masyarakat Indonesia.

Selain angka ketergantungan yang tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan asupan bahan pangan pokok dari Nasi atau Olahan Beras, keterbatasan lahan untuk pemenuhan kebutuhan pangan sendiri menjadi masalah lain di Indonesia, melalui data dari Bapeda disebutkan bahwa angka lahan kritis di indonesia mencapai 24 juta hektar tentu menjadi angka yang mengkhawatirkan. Disisi lain system ini membuat produktifitas petani menjadi lebih baik tetapi disisi lain membuat kemampuan lahan dalam menjalankan fungsinya sebagai media tanam menjadi berkurang berkurang.


Melalui budidaya Hanjeli secara tidak langsung dapat menyelesaikan kebutuhan alternative pemenuhan pangan pokok lain selain dari Nasi dan Olahan beras. Karena Hanjeli sendiri merupakan tanaman penghasil karbohidrat dengan Vit B1 dab B2 lebih tinggi dari nasi dan jagung yang barang tentu sehat dikonsumsi dan adaptif dikembangkan menjadi berbagai aneka olahan pangan lain.

Selanjutnya secara tidak langsung melalui budidaya Hanjeli dapat dilakukan konservasi lahan dimana Hanjeli yang adaptif terhadap kondisi lahan ekstrim dan kritis serta tahan terhadap hama dapat diaplikasikan dalam lahan-lahan kritis dan kurang produktif kemudian secara berangsur dapat mengembalikan kondisi lahan kearah yang lebih baik. Hanjeli memiliki struktur akar yang menusuk jauh kedalam tanah dan dalam kurun waktu tertentu akan membusuk dan jadi bahan organik alami didalam tanah ssehingga dapat memperbaiki kondisi lahan secara berangsur. melalui budiaya Hanjeli turut andil dalam mendukung program geopark yaitu program memuliakan bumi karena selain aplikasi yang kontekstual terhadap dukungan program geopark, konservatif dan pemanfaatan lahan berkelanjutan melalui budidaya Hanjeli sendiri sangat ramah lingkungan, pada pelaksanaannya tidak perlu dilakukan pembabatan hutan untuk membuka lahan budidaya.

Bahkan secara sederhana melalui pembuatan lubang kecil untuk kemudian ditanami bibit Hanjeli memungkinkan tanaman ini untuk tumbuh dan dapat dimanfaatankan Sehingga hutan menjadi terjaga dan stabilitas lingkungan menjadi lebih terjamin.

Pengabdian Daring Oleh Mahasiswa Universitas Pendidika Indonesia sebagai bentuk pelaksanaan kegiatan Program Kreatfitas Mahasiswa dan Bentuk Upaya memberikan manfaat dimasa Pandemi, selain pengabdian tentang upaya peningkatan ketahanan pangan dan Kegiatan pemanfaatan lahan berkelanjutan pada program ini dibahas juga bagaimana masyarakat yang harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang sudah memasuki era 4.0 melalui pelatihan E-commerce.

Penulis : Firda Mahasiswa UPI. Pengamdian Daring Oleh Mahasiswa Universitas Pendidika Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *