Sektor 7 Sub 7 Pangauban Rawat Bantaran Citarum Untuk Ketahanan Pangan,Dengan Bios 44 Tanah Jadi Subur

Bagikan berita:

Media Jabar.Net.Kab Bandung, – Dalam rangka perkuat ketahanan pangan Satgas Citarum Harum Sektor 7 Sub 7 Pangauban terus manfaatkan bantaran sungai dengan cara perawatan dan pemeliharaan serta aplikasikan Bios 44 di lahan tanaman jagung Kp. Bojong Buah Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung. Kamis (17/11/22).

Nampak di lokasi Satgas Citarum Harum kompak melakukan perawatan dan pemeliharaan di area tanaman jagung, berharap hasil panen bisa lebih maksimal dengan pemupukan menggunakan Bios 44.

Di ketahui bahwa dalam pelaksanaannya Satgas Citarum Harum Sub 7 selalu menggunakan Bios 44 dalam proses pemupukannya, serta rutin di lakukan penyemprotan, serta membersihkan rumput liar di area tanaman jangung tersebut.

Serda Deni Komandan Sub 7 Pangauban menyampaikan, perawatan serta pemeliharaan sangatlah di perlukan dalam proses penanaman dari jenis apa pun, karena jika hanya menanam saja tanpa adanya perawatan kemungkinan besar hasilnya tidak akan maksimal.

“Seperti yang kami lakukan di setiap harinya, dengan rutin perawatan di lakukan tentunya agar proses pertumbuhan tanaman yang kami tanam tidak terganggu dan bisa lebih leluasa proses pertumbuhannya, sehingga bisa lebih maksimal”. Ucapnya.

Di tambah lagi, lanjut Serda Deni, dalam pemupukannya pun kami selalu menggunakan Bios 44, yang kita sama ketahui bahwa Bios 44 mampu menormalisasi lahan untuk kembali seperti semula.

“Inovasi tersebut sebenarnya sangat sederhana. Bahan-bahan yang dipakai mudah didapat. Misalnya, air, ragi, susu bubuk, cornet beef, dan gula pasir. Waktu pembuatan sekitar sebulan”. Jelasnya.

Di katakannya kembali, Bios 44 merupakan cairan dari jenis perpaduan beberapa mikroorganisme yang di satukan berfungsi untuk memperkecil hingga menutupi rongga-rongga yang ada lahan gambut dalam tempo tertentu.

“Karna kami yakin, dengan menggunakan Bios 44, dan dengan cara penggunaannya yang benar sesuai takaran yang ada, hasil panen yang sudah-sudah pun bisa melimpah dengan pembuahan yang sangat baik”. Tutup Serda Deni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *