Pembangunan Jembatan Ciloseh ditarget rampung Desember 2022
Media jabar net- BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat melalui PPK 4.4 PJN Wilayah IV Provinsi Jawa Barat tengah mengebut pekerjaan pembangunan Jembatan Ciloseh yang berlokasi di Kampung Cimerak, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, yang saat ini progresnya sudah mencapai 52,536 persen dengan target pekerjaan rampung di bulan Desember 2022.
Jembatan dengan panjang 252,1 meter dan lebar 22 meter tersebut nantinya akan menghubungkan Lingkar Utara Tasikmalaya di ruas jalan Provinsi Cisumur – Garuda (Letjen H. Mashudi dan Jalan Nasional Dr. Mohamad Toha Tasikmalaya) dan merupakan salah satu akses menuju tol Getaci (Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap) dari jalan nasional menuju ke jalan tol tersebut yang digadang-gadang akan menjadi salah satu tol terpanjang di Indonesia dan pembanguannya akan di mulai awal tahun 2023.
Kepala Bidang Pembangunan Jalan Jembatan Agung Yudhianto saat mengunjungi lokasi proyek pekerjaan jembatan beberapa waktu lalun menyampaikan arahan kepada para pekerja di lapangan terkait pentingnya Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dalam setiap pelaksanaan proyek khususnya di lingkungan BBPJN DKI Jakarta-jawa Barat.
“Guna memenuhi standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan, di proyek pekerjaan pembangunan jembatan Ciloseh ini, kami harap teman-teman di lapangan patuhi penerapan SMKK dengan disiplin”, ujar Agung
Selain menyampaikan arahan terkait pentingnya penerapan SMKK, Agung juga mengingatkan kembali arahan Menteri PUPR terkait pentingnya penggunaan produk dalam negeri guna memacu produktivitas dan daya saing industri nasional. Hal ini sejalan dengan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional.
“Selain itu, penting pula dalam penerapan pelaporan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebagai upaya peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan mensukseskan ekspor produk dalam negeri, Kami berharap informasi progres TKDN dapat dilaporkan setiap bulannya sesuai progres fisik yang tercapai”, ujar Agung.(yd)