HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA 2024, AMPHIBI TANAM MANGROVE DI MUARA

Bagikan berita:

Media Jabar. Net. PERCUT. Deli Serdang –
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia tahun 2024, Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia (AMPHIBI) lakukan penanaman Mangrove guna mengatasi abrasi pantai di Sumatera Utara.

Dengan melibatkan masyarakat setempat dan Kelompok Tani Hutan Nelayan (KTHn), AMPHIBI lakukan aksi penanaman 300 propagul dan 200 batang bibit Mangrove jenis Rhizopora Apyculata di Muara Pesisir Laut Desa Percut Kec.Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Prov.Sumatera Utara pada,
Rabu (05/06/2024).

Aksi penanaman tersebut dipimpin langsung Ketua Umum AMPHIBI Agus Salim Tanjung So,.Si,.CH didampingi Direktur KTHn AMPHIBI Ernadhi, Ketua AMPHIBI Deli Serdang M.Farhan, Ketua AMPHIBI Medan Labuhan H.Hidayat Samosir, Ketua AMPHIBI Sungai Deli Awaluddin SH bersama Penasehat Dian Azhari, Ketua KTHn AMPHIBI Percut A.Sayuti dan Team Media AMPHIBI beserta jajaran pengurus AMPHIBI.

Dengan menggunakan 1 unit kapal Nelayan berukuran besar dan 1 unit Perahu Karet Patroli Sungai AMPHIBI, sebanyak 50 orang jajaran pengurus AMPHIBI beserta ratusan batang bibit mangrove diberangkatkan dari Sungai Percut menuju Muara Pesisir Pantai Desa Percut.

Dalam perjalanan menuju Muara sungai, Perahu yang mengangkut rombongan pengurus AMPHIBI terkendala kandas akibat sedimentasi Sungai yang terjadi hingga ke muara sungai.

Meski harus bergumul dengan kedalaman lumpur selutut dan air asin namun tampak antusias tim Amphibi bersama masyarakat yang tergabung dalam KTH Nelayan Amphibi dalam melaksanakan penanaman pohon mangrove di bibir pantai dan pesisir muara laut Percut Sei Tuan tersebut.

Ketum AMPHIBI Agus Salim Tanjung So,.Si,.CH (AST) pada kesempatan tersebut mengatakan,
“Di Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2024 ini, AMPHIBII melakukan perbaikan lingkungan dengan mengugah rasa kepedulian masyarakat khususnya yang berdomisili di Desa Percut, yang saat ini terdampak terjadinya sedimentasi Sungai (pendangkalan alur, sungai dan muara) yang menyebabkan nelayan disini tidak bisa melaut untuk mencari nafkah karena dampak terjadinya sedimentasi.
Dan dilokasi ini juga terjadi lahan kritis hingga 2 kilometer dari bibir pantai yang perlu ditanami agar menjadi hutan mangrove, “ucap Agus ST.

Lebih lanjut Ketua Umum AMPHIBI mengatakan pada moment Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini kita buat aksi lingkungan dan kedepannya kita akan mencoba mencari dan mengajak para pelaku usaha maupun Pemerintah untuk bersama-sama mengatasi dampak dari Sendimentasi dan mengembalikan lahan kritis untuk.dilakukan penanaman mangrove.
Terkait keluhan Nelayan di desa Percut, kami dari AMPHIBI berharap di tahun 2024 ini jalur keluar masuk kapal nelayan yang terdampak sedimentasi bisa terselesaikan, “ucap AST.

Ditempat yang sama Direktur KTH Nelayan Amphibi Ernadhi mengutarakan, kawasan pesisir pantai muara Percut ini kondisinya botak dan gundul, ini perlu dilakukan penanaman mangrove agar lahan ini bisa tumbuh dan segar kembali sebagai tempat tumbuh kembang biota laut.

Selama ini masyarakat melakukan penebangan terhadap pohon mangrove atau bakau dijadikan kayu bakar dan arang dan dibiarkan gundul begitu saja perlu menjadi perhatian khusus.

Pemerintah sendiri belum ada tindakan nyata perbaikan justru melakukan pembiaran dan kalaupun ada melakukan penanaman itu hanya sebatas seremonial, “kritik Ernadhi.

Dengan adanya permasalahan lingkungan di pesisir ini, pada tahun 2021 lalu kami membuat wadah dengan membentuk Kelompok Tani Hutan dan Nelayan KTHn Amphibi yang diketuai A.Sayuti.

” Kita telah melakukan beberapa kali penanaman dan kali ini kita kembali melakukan penanaman dalam rangka hari lingkungan hidup sedunia dengan menanam mangrove dengan harapan dapat tumbuh dengan baik.
Dengan adanya kelompok tani hutan dan nelayan di desa ini tanaman mangrove ini akan dijaga dan dirawat.

Harapan kami kepada pemerintah kalaupun ada program- program budidaya atau penanaman mangrove, hendaknya ada proses pemeliharaan, jangan sekedar tanam tinggal….tanam tinggal..itu namanya sama saja seperti menabur garam dilaut atau sia- sia, ucap Ernadhi.

Dan kepada masyarakat kita berharap agar tidak melakukan pengerusakan penebangan terutama pohon mangrove atau bakau karena jenis tanaman ini akan menjaga ekosistem laut dan pantai yang akan memberikan dampak positif buat semua mahkluk di bumi ini, “cetus Ernadhi.

Sedangkan Farhan selaku ketua AMPHIBI Deliserdang mengatakan, Dampak dari gundulnya mangrove dinilai sangat berdampak terhadap biota laut.
Dampak lain terhadap masyarakat adalah volume banjir rob kian besar tanpa adanya hutan mangrove.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Amphibi Deli Serdang memberikan solusi dalam moment peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini dengan menggalakkan aksi penanaman mangrove ,” tutup Farhan.
(red-amphibi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *