Dansektor 7 Citarum Harum Motah 1 Siliwangi Wujud Dukungan Terhadap Pemerintah Dalam Penanganan Sampah

Bagikan berita:

Media Jabar. Net. Kab Bandung, – Dalam rangka memberikan solusi alternatif darurat sampah se-Bandung raya, komandan Sektor 7 Citarum Harum Kolonel Caj (K) Nurjanah Suat, S.Pd.,M.Si pemaparan Motah 1 Siliwangi Menjawab Solusi Saat ini Sampah habis di Desa.

Pada paparannya Dansektor 7 di saksikan secara langsung oleh Kabid Pengeloaan Sampah Kabupaten Bandung Oki Suyatno, S.Si.,M.AP dan Kabid Drainase Dudi Yuliandri, ST, Kades Cangkuang Wetan Asep Kusmiadi S.Pd.I., M.Pd., beserta tokoh lainnya.

Usai paparan saat di Konfirmasi Kolonel Caj (K) Nurjanah Suat menyampaikan, kami dari Satgas Citarum Harum, Kodam III Siliwangi yang mana kami harus bisa melaksanakan mengimplementasikan sebagai pelaksanaan dari 8 wajib TNI yang 8 yaitu berusaha untuk mengatasi kesulitan rakyat.

“Yang pertama kami dari satgas juga selalu mendukung program pemerintah sesuai dengan Keputusan Presiden sebagai Satgas Citarum Harum berupaya untuk dapat membantu mengatasi kerusakan lingkungan sekitar yaitu salah satunya dapat mengatasi kesulitan adanya sampah yang saat ini darurat sampah,” ucapnya.

Alhamdulillah, lanjut Dansektor, kita berkolaborasi dengan pengusaha, dan satuan pemerintah sekitarnya bisa mengadakan MOTAH di TPS3R Cangkuang Wetan ini, yang mudah-mudahan ini menjadi kiblat bagi program-program desa, mengatasi sampah zero waste karna sampah tidak akan habis apabila tidak dibakar namun dengan cara-cara yang sehat yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku saat ini.

Disisi lain Oki Suyatno,
Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kab. Bandung menyebutkan, LH sangat mengapresiasi dengan adanya alat ini dan adanya TPS3R ini, ini sudah banyak membantu kami dalam pengolahan sampah khususnya di daerah Dayeuh Kolot ini.

“Kami sangat menyambut baik dan siap support dan ini sudah terjalin kerjasama, kita supporting dari sisi pembinaan ke pengolahan TPS nya. Tentu dengan pengalaman kita ke belakang dalam pengolahan sampah sekarang sudah muncul dengan teknologi-teknologi yang sudah teruji sudah handal bisa menjawab permasalahan,” jelas nya.

Dilanjutkannya, problem kita kemarin itu memang teknologi yang tepat untuk pengolahan dan sekarang dengan adanya alat Motah ini sudah teruji mudah-mudahan bisa berkontribusi secara signifikan dengan pengolahan sampah di area Dayeuh Kolot atau mungkin DAS Citarum.

Masih dilokasi yang sama Kabid Drainase PUTR Kab Bandung Dudi Yuliandri menambahkan,
M Dinas PUTR kita lebih prioritas di infrastruktur terkait pembangungan di TPS3R, itu memang dilaksanakan oleh kami. Jadi sampah memang berawal dari pengolahan di rumah tangga kemudian ke TPS3R dan kemudian ya tadi alhamdulillah tadi disampaikan ada satu teknologi terkait dengan insinerator Motah.

Kita memang masih melihat bahwa ada sisa residu yang mungkin tidak bisa kita hindari baik di TPS3R ataupun di TPST itu masih ada sisa residu kurang lebih 30% masih ada. “Nah itu yang mungkin kalau kita masih ada target untuk Zero ke TPA salah satunya mungkin itu dilakukan dengan pembakaran,” jelasnya.

Dudi juga mengatakan, mungkin dengan diadakan Insinerator Motah yang memang sudah teruji juga kemudian sudah memenuhi Bioksin juga mungkin dengan pengujian sudah tidak ada itu mungkin bisa kita jadikan alternatif untuk menyelesaikan masalah terutama tingkat residu.

“Ya mungkin pemanfaatan mesin Motah itu memang harus ada, bisa terpusat, tadi sudah disampaikan Dansektor sudah ada beberapa, nanti akan tersebar di Kabupaten Bandung, itu sangat membantu sekali untuk mengatasi permasalahan sampah-sampah liar yang ada dilingkungan kita sendiri,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *