Project KA Cina Cepat-cepat Dihentikan Saja 

Bagikan berita:

Media-jabar.net | Nasional – Jawa Barat — Ketua Gerakan Pilihan Sunda Andri Perkasa Kantaprawira, organisasi Politik yang di ReDeklarasi 27 Desember 2017 dimana pada tahun 1955 pernah menjadi salah satu dari 100 Peserta Pemilu paling Demokratis menyatakan bahwa banyak stakeholder Jawa Barat sejak awal menolak Mega Proyek Strategis Nasional ini.

“Karena Menteri BUMN saat itu Rini Soemarno saat Sosialisasi formalitas tidak bisa menjelaskan apa untungnya Proyek ini bagi ekonomi, sosial, budaya apalagi lingkungan hidup di Tatar Sunda. Kecuali sebagai akal-akalan untuk meningkatkan nilai ekonomi berdirinya Kota-kota Super Modern, terutama di Jawa Barat dari Mulai Halim Sunda Kelapa, Bekasi (Meikarta) Karawang, KBB (Walini), Kabupaten Bandung (Tegal Luar – Podomoro) bahkan disinyalir akan tembus terus Ke Majalengka yang mempunyai Bandara Internasional Kertajati dan Subang yang memiliki Pelabuhan Internasional Patimban,” ucapnya (23/10).

“Kami lebih setuju dengan sikap kebijakan Menteri Perhubungan saat itu Ignatius Jonan untuk kepentingan strategis transfortasi modern, baik untuk logistik ataupun penumpang dibangun saja penuntasan Double Track Rel Kereta Api Jakarta Bandung yang biayanya hanya 2 Triliun, dan assetnya milik BUMN PT KAI, serta jelas bisa juga untuk kepentingan logistik ekonomi dan tidak merusak ekosistem lingkungan Tatar Sunda karena studi kelayakannya sudah teruji sejak zaman Kolonial Belanda,” ungkapnya.

Andri juga menyatakan bahwa merujuk obrolan dengan ekonom Senior Urang Pakuan Bogor Dr. Rizal Ramli yang mantan Menko Maritim menyatakan bahwa Turnkey Project KCIC kemahalan, merujuk dari projects yang terjadi di Malaysia yang dihentikan Pemenang Pemilu PM Mahathir Muhammad harusnya harganya di reorganisasi sampai bisa 25 persen dipotong dari nilai sekarang, harga yang lebih tinggi dengan dukungan pengadaan lahan yg lebih murah ini yang disinyalir mengandung rente ekonomi.

Meledaknya Pipa Pertamina di wilayah di Cimahi diduga akibat ketidak profesionalan tenaga kerja asing Turnkey Project bernama Li Xuanfeng yang tewas terbakar karena salah dalam pekerjaan pengeboran menunjukkan bahwa pekerja asing tidak mengetahui peta lapangan geodesi dan geologi wilayah yang dibangun, maka kami juga meragukan seluruh struktur pembangunan ini sesuai konstruksi proyek modern kalau hal kecil saja bisa terjadi kelalaian, apalagi di Jawa Barat Tengah yang dilalui proyek KCIC terkenal banyak area patahan geologi purbanya.

Kami menuntut agar Proyek ini ditinjau ulang dan Management melakukan penjelasan publik kepada stakeholder Tatar Sunda disertai kalangan pakar berintegritas dari berbagai Universitas ternama di Jawa Barat. Kearifan Lokal dari Leluhur melalui lagu Kaulinan Budak Oray Orayan sudah mengingatkan bahwa Proyek KCIC ini bakal merusak lingkungan, sosial budaya masyarakat Sunda makanya incu putu Siliwangi harus mencegahnya untuk tidak terbangun, Bersyukur ditengah seolah olah akan ada pembangunan yang bisa dipercepat walaupun kita ragu keuangannya mendukung mengingat pertumbuhan ekonomi RRC sedang melambat dan banyak Turnkey Project di berbagai belahan dunia bermasalah, rakyat Jawa Barat diingatkan dengan code alam ini. Bandung, 23 Oktober 2019. Andri Perkasa Kantaprawira. Gerakan Pilihan Sunda. Membela Indonesia Melindungi Pasundan. (I/ Den.Mj)

Editor & Penerbit: Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *