Mahasiswa KKN UPI Di Sektor 22 Kelurahan Ciseureuh Bersama KUSM dan Persistri Cabang Regol Laksanakan Kegiatan Urban Farming

Bagikan berita:

Media Jabar.Net.Bandung – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melakukan kegiatan Urban Farming bersama Kelompok Usaha Sauyunan Mandiri (KUSM) dan Persistri Cabang Regol pada hari Minggu, ( 19 /1 2020 d) RW 01 Kelurahan Ciseureuh. Kecamatan Regol , kota Bandung.

Kegiatan Urban Farming ini di dampingi langsung oleh Bapak Eri selaku Ketua RW 01 dan Kang Nanda selaku pegurus KUSM.

Kegiatan Urban Farming merupakan salah satu program kerja yang dilakukan oleh KUSM sebagai bentuk pemanfaatan lahan sempit dan aplikasi gaya hidup sehat di lingkungan RW 01 Kelurahan Ciseureuh.

“Urban Farming yang saya, KUSM, dan warga lakukan ada dua yaitu sistem konvensional dan hidroponik. Karena lahan yang sempit, maka pada sistem konvensional tanaman ditanam di polybag, pot, atau bekas botol air mineral yang dijadikan vertical garden. Nah, vertical garden ini bisa di lihat dibeberapa titik di gang yang ada di RW 01.

Sedangkan untuk sistem hidroponik, tanamannya kami tanam dengan media khusus bisa menggunakan rockwool, tisu, atau kapas. Tanaman nantinya akan diberi penyangga untuk disusun di pipa yang sebelumnya sudah disusun beberapa tingkat dan diberi air yang sudah dicampur dengan nutrisi.” Ujar Bapak Eri.

Berdasarkan pernyataan Bapak Eri, urban farming yang diterapkan oleh KUSM menggunakan sistem konvensional dan hidroponik. Pada sistem konvensional, media tanam yang digunakan adalah tanah seperti sistem penanaman tumbuhan pada umumnya. Mahasiswa diajak untuk membuat urban farming secara konvensional dengan menanam berbagai jenis sayuran didalam polybag yang telah diisi tanah.

Sedangkan pada sistem hidroponik, mahasiswa diajak untuk melakukan proses pembibitan yang di lakukan di media tanam khusus untuk hidroponik, yaitu rockwool.

Menurut Kang Nanda, urban farming sendiri merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan oleh masyarakat perkotaan yang padat penduduk untuk tetap dapat bercocok tanam dalam keterbatasan tempat. Selain itu, hasil produk hidroponik memiliki kualitas dan harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk konvensional yang ditanam di tanah secara langsung.

Oleh karenaa itu, urban farming menggunakan sistem hidroponik ini juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas pangan dan ekonomi masyarakat.

KKN UPI
Sektor 22
Erlina Wulandari.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *