Dansektor 22 Loseda Gencar Di Sosialisasikan Pengurai Sampah
Media Jabar.Net.Bandung – Upaya pengendalian sampah di Kota Bandung, Komandan Sektor 22 Citarum Harum (Kol. Inf. Asep Rahman Taufik) begitu gencar sosialisasikan alat pengurai sampah organik yang diterapkan agar masyarakat kota Bandung bisa memahami cara pembuatan LOSEDA.
Hari ini, Jumat (21/02/2020) Dansektor 22 Citarum Harum mensosialisasikan LOSEDA (Lodong Sesa Dapur) di aula kantor Kelurahan Wates Kecamatan Bandungkidul.
iatan ini datangnya dari Lurah Wates (Beti Setiamah, S.P., M.M.) Kecamatan Bandung Kidul, Dansektor 22 memenuhi undangan untuk menjadi narasumber tentang fungsi dan cara pembuatan Loseda. Sekalian membahas tentang tujuan Pemkot Bandung bebas ODF 100% di Tahun 2020. Berpuncak di bebas Stunting.
Merupakan upaya dari Kelurahan Wates untuk menghindari sampah organik, sehingga pemakaian Loseda dari tiap Rw harus dipasang, dengan tujuan masalah sampah organik yang biasa tercecer disembarang tempat, supaya bisa tuntas ditempat sehingga lingkungan menjadi bersih.
Camat Bandungkidul (Epi Hendarin, S.Sos., M.Ap.) mengutarakan, bahwa bahaya sampah merupakan hal yang sangat darurat, karena warga sudah biasa menyepelekan sampah dilingkungannya, maka dengan hadirnya Loseda ini, diharapkan masyarakat bisa tertib dalam pengolahan sampahnya.
“Pemanfaatan program Kang Pisman sudah 70% dilaksanakan di wilayah Bandungkidul, namun dengan hadirnya Loseda merupakan inisiatif yang sempurna, soalnya sampah organik tidak bisa dirupiahkan hanya melalui pengomposan yang kami ngerti, ternyata loseda merupakan metoda yang baru dan sangat prakatis” ujarnya.
Keseriusan pemerintah untuk menyelesaikan programnya, yaitu Kang Pisman dan ODF 100% yang berujung dengan Bebas Stunting, ini berawal dari pembersihan lingkungannya, termasuk setiap masyarakat harus memiliki Jamban Sehat, yang bersandar pada Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Dansektor 22 Citarum Harum (Kol. Inf. Asep Rahman Taufik) menuturkan, sangat dibutuhkan penyelesaian sampah di Pemkot Bandung, terutama sisa pemilihan dari program KangPisman, “karena sampah Organik bila dibiarkan akan membusuk dan menjadi sumber penyakit. Beda halnya dengan sampah An Organik bisa banyak didaur ulang bahkan bisa dijual langsung” ujarnya.
“Masalah ODF, warga Kota Bandung masih ada yang membuang tinjanya ke sungai, sehingga ODF Pemkot Bandung saat ini berada di posisi 64,29%, ini merupakan pekerjaan rumah kita semua, disini perlu pemahaman positif dari warga yang belum memiliki seftick tank, sehingga mereka mengutamakannya” tutur Dansektor 22.
Pentingnya loseda bagi masyarakat karena metodanya bisa memroses lebih cepat dalam mengurai sampah organik, bisa menampung hingga 3 – 4 kg per hari sampah dapur, dalam satu bulanpun tidak pernah penuh, bahkan tidak mengeluarkan bau busuk sampah karena Loseda menggunakan tutup ,” Pungkas nya.
Komandan Sektor 22, sangat mengapresiasi atas undangan tersebut,untuk memberi semangat kepada masyarakat yang hadir Dansektor 22 memberikan masing – masing satu Loseda untuk tiap ketua Rw.
Asep/Jpch.