Kabupaten Cirebon SPMB SMA / SMK N. Jadi Bayang-Bayang Kecurangan. Menghantui Orang tua murid
.Kabupaten Cirebon. Media Jabar.net –
Setiap tahun ajaran baru tiba, Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) menjadi momen krusial bagi jutaan keluarga di Indonesia. Namun, alih-alih menjadi proses yang transparan dan adil, SPMB kerap diwarnai dengan beragam dugaan kecurangan yang mencoreng integritas dunia pendidikan. Kekhawatiran akan praktik lancung seperti “siswa titipan”, jual beli kursi, hingga pungutan liar (pungli) tak henti menghantui,
Orang tua murid
Kecurangan yang Kian Beragam Praktik kecurangan dalam SPMB bukanlah fenomena baru. Setiap tahun, modus operandi pelaku semakin canggih dan beragam, memanfaatkan celah dalam sistem serta lemahnya pengawasan
Kebijakan Dari Gubernur Jawa Barat Tentang SPMB Di Tahun 2025 Yang Menghapus Sistem Zonasi Dengan Diganti Menjadi Jalur Domisili, Berharap Hal Ini Bisa Mengatasi Atas Banyaknya Keluhan Para Orang Tua Siswa Siswi Yang Tidak Bisa Diterima Masuk Ke Sekolah yang Lebih Dekat Dari Rumah
Menurut orang tua murid Dugaan kecurangan mengunakan jasa Orang dalam terjadi di SMAN 1 DUKUPUNTANG. pasalnya la mendaftar di tahap pertama melalui jalur Domisili.
Sangat mengejutkan hasil pengumuman nya anak nya tidak di terima d SMA N 1 DUKUPUNTANG.
Anak saya sok dan murung. Ujar warga Dukupuntang.
Keresahan para wali murid ini memang cukup beralasan karena sosialisasi tentang sistem baru yang sudah diterapkan kurang menyeluruh ke tingkat masyarakat luas. Sehingga saat pelaksanaannya, terjadi banyak spekulasi dugaan yang mengarah kepada kecurangan dalam proses SPMB tersebut. ( 25/06/2025)
(Joei)
