Ditangkapnya Tersangka pencabulan LBH GP Ansor Kota Bogor Apresiasi Penyidik PPA Polres Bogor

Bagikan berita:

Media Jabar.Net.Bogor – Direktur Eksekutif LBH GP Ansor Kota Bogor, Muhammad Yunus Yunio meng apresiasi kepada Jajaran Polres Bogor yang memberikan informasi serta melakukan penangkapan terhadap pelaku pencabulan anak dibawah umur beberapa waktu lalu

“Kami dikabari oleh penyidik, kalau tersangka pencabulan telah ditangkap dan ditahan dengan dasar alat bukti permulaan yang sudah cukup. Adapun pemberitahuan resmi tertulisnya (SP2HP) akan segera diberikan,” ujar Muhammad kepada wartawan. Jum’at (16/8/2019).

Dengan adanya hal itu, Muhammad memberikan apresiasi atas langkah penyidik yang tak hanya profesionalisme. Namun, progresif dalam menyikapi persoalan – persoalan kemasyarakatan. “Inilah letak kemuliaan penegak hukum, tidak selalu mengikuti arena hukum postivisme hukum belaka, yang secara hakikatnya belum tentu mewakili harapan para pencari keadilan (justitia ballen),” katanya.

Tersangka berinisial S, lanjutnya, ditangkap dirumah kediamannya pada 08 Agustus 2019. Sehingga, para korban pun bersyukur atas penangkapan tersangka, mengingat jika tidak ditangkap dikhawatirkan ada korban berikutnya lagi. apabila tidak di sikapi oleh pihak kepolisian.

“Atas kinerja penyidik PPA Polres Bogor yang cepat dan mulia melalui semangat konstitusinya, kami mengucapkan terima kasih. Meakipun, ini belum tuntas karena masih ada proses lanjutan yakni pelimpahan berkas ke Kejaksaan Cibinong, hingga disidangkan sampai kepada putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde),”paparnya.

Sementara, saat ini para korban masih dalam tahap pemulihan, akibat rasa traumatik yang masih membekas sampai. Terlebih, diperparah dengan tidak adanya perhatian dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bogor, sebuah lembaga yang dihidupi oleh PAD Kabupaten Bogor ini.

“Walau tak dapat perhatian dari P2TP2A yang tak pernah paham tugas dan fungsinya, tapi para korban bisa diobati melalui pengobatan seadanya, yakni dipulihkan dengan sanak keluarganya dan teman-teman sebayanya dengan permainan – permainan yang ada di desa guna mengembalikan semangat hidupnya,” pungkasnya.(Hadi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *