KOLAM RETENSI GEDEBAGE JADI HARAPAN SOLUSI BANJIR DI KAWASAN TIMUR

Bagikan berita:

Media Jabar.Ner.Bandung -Pembangunan kolam retensi Gedebage telah selesai dan sudah mulai beroperasi. Keberadaan kolam retensi ini sebagai wujud upaya dari Pemerintah Kota Bandung menangani genangan air di wilayah timur

Kolonel Inf. Eppy Gustiawan, S.I.P., (Dansektor 22 Citarum Harum) bersama Wali Kota Bandung (H. Oded M. Danial) turut meresmikan Kolam Retensi Gedebage. Kolam retensi ini sebagai upaya Pemkot Bandung untuk meminimalisir banjir yang kerap terjadi, Rabu (30/12/2020).

Pada sambutannya Wali Kota Bandung, berharap kolam retensi Gedebage dapat dimanfaatkan masyarakat dan minimal untuk meminimalisasi banjir. Menurutnya, keberadaannya ini bisa menjadi ruang publik untuk masyarakat pula.

“Walaupun saat ini tidak dibuka karena Covid-19 tapi ini bisa menjadi ruang publik bagi masyarakat,” ujarnya saat meluncurkan peresmian kolam retensi Gedebage, Rabu (30/12/2020).

Dikatakan Oded, keberadaan Kolam Retensi ini fungsi utamanya adalah sebagai penopang banjir Gedebage. Menurutnya, pemerintah terus berupaya meminimalisasi banjir dengan membangun berbagai kolam retensi di berbagai tempat.

Hal senada diucapkan pula Dansektor 22 (Kol. Eppy Gustiawan, S.I.P.,), yaitu sebagai satgas citarum harum sudah jelas tugas pokok dan fungsinya sebagai penegak Perpres No. 15 Tahun 2018.

“Saya sangat mengapeesiasi pembangunan Kolam Retensi ini, karena fungsinya sangat beririsan dengan program Citarum Harum,” singkat Kolonel Eppy.

Konsep dasar dari kolam retensi adalah menampung volume air ketika debit maksimum di sungai datang, kemudian secara perlahan lahan mengalirkannya ketika debit di sungai sudah kembali normal.

“Secara spesifik kolam retensi akan memangkas besarnya puncak banjir yang ada di sungai, sehingga potensi overtopping yang mengakibatkan kegagalan tanggul dan luapan sungai bisa tereduksi,” imbuh Dansektor.

Ungkapan diatas merupakan harapan bagi Dansektor 22, adalah sebagai evaluiasi dari musibah banjir Kota Bandung pada beberapa minggu lalu.

Dilanjutkan oleh Kadis DPU Kota Bandung (Didi Ruswandi) bahwa selain fungsi utamanya sebagai  pengendali banjir, manfaat lain yang bisa diperoleh dari Kolam Retensi adalah sebagai sarana pariwisata air, sebagai konservasi air, karena mampu meningkatkan cadangan air tanah setempat.

Menurutnya, keberadaan Kolam Retensi menambah fungsi lainnya yaitu fungsi sosial sehingga bisa menambah indek kebahagiaan masyatakat

“Ini fungsi utamanya kolam retensi, sekarang ditambah penguatan fungsi sosialnya, jadi masyarakat bisa menikmati waktu senggang sambil santai dengan harapan bisa menambah indek kebahagiaan,” harap Didi.

Area kolam retensi seluas 2.800 meter persegi berada tepat di depan Pasar Gedebage, yakni di sebelah utara Jalan Soekarno Hatta. Kapasitas daya tampung kolamnya dua kali lipat lebih besar dari kolam retensi Sirnaraga.
Area kolamnya memiliki luasan 2.000 meter persegi dengan kedalaman 3 meter. Kolam retensi Gedebage ini pun mampu menampung 5.425 meter kubik air yang masuk dari aliran Sungai Cipamulihan.
Di harapkan kolam retensi yang menghabiskan dana 5,1 Milyar ini bisa mengatasi banjir  di sekitar Pasar Gedebage dan jalan sekitarnya yang merupakan akses utama mobilitas masyarakat di kawasan timur.
( Asep/Jpch).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *