Sepuluh Tahun Lebih Putra Daerah Wujudkan Impian Majalengka Jadi Kota Mandiri

Bagikan berita:

Media-jabar.net | Majalengka — Hal menarik yang menjadi perhatian publik mengenai kronologis tentang perjuangan Mr. Cahliar dari awal di Majalengka selama sepuluh tahun yang lalu, perkembangan sejauh ini dan sebagai putra daerah tentunya sudah memaksimalkan diri untuk menjaga stabilitas pembangunan di kawasan Majalengka.

Disela-sela waktu kesibukan Mr Cahliar saat diwawancarai langsung oleh awak media media-jabar.net dikantor nya yang berlokasi di Jln Nakula 2 RT 02 RW 03 block Jum’at Desa Beusi, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, memaparkan bagaimana perjuangannya dalam sepuluh tahun lebih demi mewujudkan Majalengka menjadi Kota yang mandiri.

“Jadi pada dasarnya, saya sebagai putra daerah Majalengka, sangat peduli sekali dengan pembangunan khususnya di Majalengka, karena jika semua rencana tanpa ada satu bentuk kegiatan-kegiatan yang positif, maka sudah dipastikan tidak akan terlaksana. Jadi berawal dari kita edukasi, berawal kita selalu komunikasi, berawal dari pada kita punya impian, Alhamdulillah, karena saya pribadi melihat bahwa, masyarakat Majalengka ini makin lama akan makin bertambah, kebutuhan-kebutuhan nya juga kan pasti kan bertambah. Dengan demikian rencana pertama yang sudah dipastikan dibangun untuk tol, pasti masyarakat pun bertambah, kebutuhannya juga akan bertambah, bahkan dengan adanya bandara, Alhamdulillah sudah terlaksana walaupun saat ini sudah 6 tahun, tapi belum ada satu manfaat besar kepada masyarakat, artinya bandara sampai saat ini belum ada aktivitas yang full,” papar Cahliar, Sabtu (19/06).

“Saya secara pribadi sebagai masyarakat mewakili, memberikan satu edukasi terus, edukasi terus dan edukasi terus. Nah pada saat ini Alhamdulillah didalam Majalengka sendiri pemetaan-pemetaan ternyata pembangunan itu sangat pesat sekali, terutama ketika saya melihat lahan persawahan terpakai untuk pembangunan, dari 1 hektar ke 10 hektar, sampai ke-20 bahkan sampai ke 50 hektar. Bahkan di hitung-hitung juga, alhamdulillah di Majalengka ini kurang lebih sudah ada puluhan ya, puluhan pabrik-pabrik yang sangat besar sekali. Selain itu juga saya melihat bahwa kebutuhan-kebutuhan untuk di pertanian, di perkebunan berkurang, jadi sehingga dengan kemampuan dan dedikasi saya, selalu berbicara dengan lembaga-lembaga, para tokoh, para pemuda-pemuda yang punya dedikasi tinggi, sehingga Alhamdulillah mereka merespon sekali,” sambungnya.

“Dengan proses waktu ini, sebelumnya tentu saya mendapat cemoohan ya, terutama dapat hinaan, disepelekan, namun itu hal yang wajar bagi saya, karena tanpa adanya hinaan, cemoohan, artinya tidak mungkin sekelas Majalengka hanya sebatas Kabupaten bisa maju begitu cepat ya, begitu pesat. Dengan dasar itu berpuluh tahun saya melihat, sehingga untuk di pertanian lahan yang banyak sekali berkurang itu tentu saya memberikan edukasi-edukasi kepada masyarakat dan keinginan keinginan masyarakat untuk menambah kembali lahan atau sawah yang sudah begitu banyak terpakai dengan alih fungsi lahan pertanian menjadi pabrik, lahan bandara, lahan perumahan, menjadi lahan-lahan perindustrian baik skala kecil dan skala besar,” imbuhnya.

Masyarakat menginginkan kembali lahan yang betul-betul tidak produktif menjadi lebih produktif kembali. Semangat yang sudah kulturnya di kabupaten Majalengka ini adalah sebagian penduduknya dari hasil pertanian. Mereka menginginkan lahan tersebut yang tidak produktif itu harus produktif dan kembali menjadi lahan pertanian. “Tentu kami sangat mendukung sekali ya, seperti saya sangat mendukung, tapi tetep kita harus mengikuti prosedur, kita juga harus bisa menjaga lingkungan menjaga ekosistem, menjaga reklamasi nya jadi saya kira seperti itu,” jelas Cahliar.

“Mudah-mudahan insya Allah dengan dengan adanya penambahan penambahan sedikit lahan pertanian, ya minimal kultur yang ada di kabupaten Majalengka ini tidak hilang. Jadi bukan hanya Majalengka membangun begitu pesat, sehingga lahan pertanian yang hilang,
tidak seperti itu. Jadi saya sangat mendukung sekali keinginan keinginan masyarakat terutama Majalengka, dan saya pastikan juga kok para tokoh, para lembaga lembaga adat yang ada di Majalengka ini bahkan para pimpinan-pimpinan sangat mendukung juga jadi seperti itu kira-kira,” harapnya.

Tentunya didalam perjuangan Mr. Cahliar selama 10 tahun lebih ini tidak sendiri, artinya disamping sebagai General staff the World Peace Committee (WPC) 202 Negara, diri nya bekerja sama juga dengan pihak muspika, muspida dan tokoh-tokoh setempat.


“Jadi, terutama saya pastikan para tokoh-tokoh terutama birokrasi, baik dengan DPRD itu kadang saya suka komunikasi baik politiknya, ekonomi, sosialnya baik terutama di perdamaian untuk kondusifitas nya itu dengan DPRD Majalengka. Terutama juga saya suka konsultasi juga proaktif dengan pihak Aparat Penegak Hukum (APH) yang termasuk pihak Polsek, Polres Majalengka, ya saya selalu berdiskusi bagaimana kemajuan dan keamanan untuk wilayah terutama khususnya ya di Majalengka. Bahkan untuk kepala Dinas-dinasnya juga saya juga sama, sering komunikasi juga dan dengan pihak Sekda Majalengka saat ini Pak Haji Eman Suherman, Alhamdulillah sudah berkomunikasi dan sudah saling sharing seperti itu,” ucapnya.

“Adapun respon dari para muspika, muspida kalau secara hubungan emosional pada dasarnya sepertinya mereka sangat-sangat sangat mendukung ya, apa yang saya sudah lakukan, tidak melebihi dan tidak mengurangi. Alhamdulillah mereka sangat atensi sekali,” kata Cahliar.

Apresiasi pun tidak luput disampaikan kepada orang-orang yang selama ini selalu mendampingi serta mensupport kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh Mr. Carlian.

“Tentunya saya secara pribadi saat ini, yang pertama saya ucapkan banyak terima kasih kepada Asep Saefulloh sebagai pejabat di the WPC itu sangat mendukung berikan saya motivasi dan ada staf pribadi saya yaitu Pak Dadang, beliau yang mengatur jadwal-jadwal kerja saya. Jadi saya sangat berharap dan punya perhatian khusus untuk beliau. Untuk koordinasi dengan para Muspida, Muspika, Tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat sampai ke tingkat karang taruna itu sangat erat dengan perjuangan saya. Alhamdulillah, bahkan ada banyak, baik dari media lembaga-lembaga sosial, LSM dan organisasi-organisasi, karena saya memang dianggap oleh mereka sebagai tokoh jadi mereka selalu berkomunikasi dan sangat mendukung kegiatan positif saya,” pungkasnya.

Hal senada ditegaskan oleh Mr. Asep Saefulloh, ditempat terpisah mengatakan, “saya selaku General affairs official World Peace Committee 202 Negara sangat mendukung pembangunan yang dilaksanakan di Majalengka, dengan tetap harus mengedepankan untuk menjaga keseimbangan alam the balance of universe,” tegasnya, Sabtu (19/06). (AS/DR)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *