Gubernur Riau Tinjau Panen Singkong, Lebih Menguntungkan
Media Jabar.Net.Riau – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyarankan petani kelapa sawit di Riau untuk beralih bertani ubi singkong.
Ajakan itu disampaikan Gubernur Riau Syamsuar saat meninjau panen perdana di kecamatan Solo Kabupaten Kampar Provinsi Riau.
” Saya mengajak petani untuk beralih dari sawit ke singkong karena dinilai lebih menguntungkan ,Sebenarnya peluang kita di daerah ini banyak. Salah satu itu adalah pertanian singkong ini,” kata syamsuar.
Menurutnya, kebutuhan singkong cukup tinggi. Apalagi singkong olahan menjadi tepung tapioka, potensi pasarnya cukup banyak bahkan sampai ke luar negri.tepung tapioka sebagai bahan baku penganan di sana. Ini kan peluang,” ujarnya.
Di provinsi Riau kebutuhan pabrik belum terpenuhi secara maksimal. Sementara permintaan cukup tinggi. Kebutuhan bahan bakunya baru terpenuhi 40 persen.
posisi harga sawit sekarang, jauh lebih untung ubi. Harga singkong per kilogram Rp1.300. Dalam satu hektare menghasilkan 100 ton dalam delapan bulan. Hal ini sangat menguntungkan di banding kelapa sawit.
“Cara bertani mana yang bisa mendapatkan seperti itu? Demand-nya jelas. Masyarakat harus melihat lihat ini. Kita juga dorong masyarakat untuk bisa beralih ke singkong,” sambungnya.
“Jadi sekarang lahan kita sudah mencapai 330 hektare. Lahan itu terbagi di beberapa spot yang terpisah. Yang sudah panen 120 hektare,” katanya.
Dia menyebutkan, panen singkong dalam rentang waktu 8-11 bulan. Singkong yang dimaksud adalah jenis singkong racun. Jenis ini hanya digunakan untuk tapung tapioka.
Sementara bupati solo serta ibu camat kampar yang ikut mendampingi Gumernur Riau mengatakan ,” keberhasilan petani singkong di kecamatan solo tak lepas dari peranan besar kelompok tani yang di pimpin pak jarot,” ujarnya.
“Kalau satu hektare itu bisa hasilnya 80 sampai 100 ton. Untuk biaya per hektarenya mencapai Rp25,5 juta. Setelah panen, akan mampu menghasilkan Rp130 juta. Memang dibanding dengan sawit jauh lebih untung bertani singkong. Makanya petani di sini mulai beralih ke singkong,” ungkapnya.
( Juardi).