Prioritas

Sektor 9 Sosialisasi Berkelanjutan Kepada Petani KJA di Wilayah Desa Pangauban Batujajar

Bagikan berita:

Media Jabar. Net. Bandung Barat,-
Kegiatan sosialisasi berkelanjutan satgas Citarum Harum di wilayah sektor 9 kepada petani Keramba Jaring Apung (KJA) terus diupayakan. Setelah sebelumnya dilaksanakan di Desa Bongas Kec Cililin, Desa Tanjungjaya Kec Cihampelas, Desa Sarinagen Kec Cipongkor. Dan Desa Mekarsari Cipongkor. Kali ini di Desa Pangauban Kec Batujajar. Rabu (26/7/2023).

Program Citarum Harum yang bertindak selaku Dansatgas adalah gubernur Jabar Ridwan Kamil. Program ini berjalan selama 7 tahun, terhitung dari tahun 2018 sampai tahun 2025.
Salah satu yang harus dibenahi adalah keberadaan Keramba Jaring Apung (KJA).

Pemaparan materi diawali oleh Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, PT Indonesia Power Saguling, ditutup oleh materi dari satgas Citarum Harum sektor 9.

Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat selaku Pokja 6 bidang DSDA, PSDA, pariwisata dan penataan KJA. Bpk Toto menyampaikan bahwa penataan KJA
dilakukan secara humanis dan tegas.

“Hulu sungai Citarum ini di situ Cisanti Kab Bandung dan bermuara di muara gembong Bekasi, sungai Citarum juga berfungsi untuk air minum dan irigasi sawah. Bisa terbayangkan bagaimana jika sungai yang difungsikan sebagai air minum dan irigasi sawah tersebut kotor dan kualitas airnya jelek, maka akan berbahaya untuk tubuh manusia,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat mengungkapkan bahwa jenis ikan yang dibudidayakan harus sesuai baku mutu, serta berpijak berdasarkan izin juga zonasi.

Sementara itu, pihak PT Indonesia Power menyampaikan bahwa banyak program yang belum terealisasi, salah satunya karena dampak pandemi.

“Pada tahun 2020 Indonesia dan dunia terdampak pandemi covid 19, dan beberapa program yang sudah direncanakan terpaksa harus terhenti. Mari sama-sama bangkit, untuk alih fungsi usaha salah satunya bisa dengan beralih ke sistem Bioflok, yaitu budidaya ikan di darat,” ungkapnya.

Mewakili Dansektor 9, Passi Ops Lettu Inf Suryana menyampaikan bahwa tahapan untuk normalisasi waduk Saguling dari KJA dilakukan secara bertahap.

“Setelah pendataandan validasi data, yang diutamakan untuk dieksekusi adalah KJA yang terbengkalai. Selanjutnya yang dieksekusi adalah yang over load atau over kapasitas,”tandasnya.

Acara dihadiri oleh Dinas sumber daya air provinsi jabar, Dinas perikanan & kelautan provinsi jabar, PT Indonesia Power Saguling, PJT II, Satgas Citarum Harum, Camat Batujajar, Danramil Batujajar, Kapolsek Batujajar, Kades Pangauban, Babinsa, perwakilan kecamatan Saguling, petani KJA wilayah Girimukti dan Pangauban.

(Intan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *