Sektor 7 Fokus Darurat Sampah Gunakan Motah 1 /Siliwangi

Bagikan berita:

Media Jabar. Net. Kab Bandung, – Serius dalam penuntasan sampah, minimalisir darurat sampah yang terjadi di Jawa Barat, Komandan Sektor 7 Citarum Harum Kolonel Caj (K) Nurjanah Suat, S.Pd.,M.Si cek perkembangan operasi Mesin Olah Runtah (Motah) 1 Siliwangi yang berada di Kp. Cibedug Hilir Desa Cangkuang Wetan, Kab Bandung. Sabtu 6 Januari 2024.

Tumpukan sampah yang saat ini menjadi masalah di setiap daerah, tentunya harus segera di tangani dengan baik, agar tidak berdampak kepada aliran sungai yang dimana keterlambatan pengangkutan akan berakibat kepada pembuangan sampah sembarangan.

Terutama pada saat musim penghujan, banyak oknum warga masyarakat, yang dengan sengaja membuang sampah ke aliran sungai, guna mengantisipasi itu semua satgas Sektor 7 Citarum Harum mencoba memberikan solusi alternatif dengan mengahadirkan mesin canggih yaitu MOTAH 1 Siliwangi.

Pada keterangannya Kolonel Caj (K) Nurjanah Suat menyebutkan, hadirnya Motah 1 Siliwangi di Desa Cangkuang Wetan tentunya sudah banyak TPS liar yang bisa kami tutup, hal itu menandakan kemajuan dari sistem operasi alat pembakaran sampah ini.

“Selain dari itu, kehadiran Motah yang di padukan dengan TPS3R, menjadikan para pekerja yang biasa memilah dan memilih sampah pun secara pendapatan ekonominya ada peningkatan, tinggal bagaimana mengatur kembali management dan pengelolaannya agar lebih baik lagi,” ujar Nurjanah.

Sejauh ini, lanjut Dansektor, progres dari Motah begitu pesat, dari apa yang sudah di ketahui daya bakar dan kekuatan suhunya juga sangat luar biasa serta tidak perlu bahan bakar atau listrik, sehingga hanya menyisakan abu, dan abu nya pun dapat di olah menjadi pupuk juga bahan material atau lainnya sesuai dengan peruntukannya

“Namun perlu kami tegaskan, Motah ini hanya dapat melahap residu yang sudah tidak ada nilai ekonominya, kenapa!! karena jika semua sudah tidak ada nilainya maka harus di musnahkan, dan hasilnya pembakarannya di jadikan hal yang ada nilai ekonominya kembali, sehingga tidak ada hal yang sia-sia, sampah habis di desa,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *