HENGKY KURNIAWAN TERJEBAK AMBISI DUNIA POLITIKNYA
Media Jabar.Net.Bandung – “Hengky Kurniawan terjebak ambisi dunia politiknya,” kata Jachja Taruna Djaja yang biasa dipanggil Bang Yahya mengawali perbincangan kami di sebuah rumah makan sekitar Jalan Riau, Kota Bandung, saat ditanya soal Hengky Kurniawan sebagai Wakil Bupati Kab. Bandung Barat yang kini menjadi kader PDIP.
“Begini…..kalau mengamati kiprahnya di kepartaian, secara hakiki Hengky bukanlah seorang kader sejati. Dia seorang penumpang di suatu partai guna memenuhi ambisi politiknya demi jabatan politis. Coba amati partai2 yang pernah ia masuki. Contohnya di PAN, Hanura, Partai Berkarya, PD, dan kini PDIP.” Ulasnya.
“Semua partai yang ia masuki bertujuan sama! Begitu ambisinya tidak terpenuhi, dengan mudahnya ia berpindah. Kebanyakan pengamat berpendapat, Hengky sudah tidak nyaman. Itu alasan klise.”
“Seharusnya Hengky mawas diri, ia masih muda, baru berusia 37 tahun. Harus belajar lebih dalam tentang dunia politik. Bukan politik praktis! Mudah tergiur karena iming-iming, seperti kepindahannya ke PDIP.”
“Jadikan jabatannya saat ini sebagai sekolah yang learning by doing. Apakah tidak disadari bahwa kepindahannya merupakan tindakan blunder? sementara ia mempunyai tanggung jawab bersama bupati, Aa Umbara Sutisna memenuhi janji politiknya kepada warga KBB. Malulah dengan jargon kampanye, *AKUR*, kalau tidak bisa akur.”
“Nah….saya melihat Hengky dari kepribadiannya. Sayang, kalau ia tidak menyadari langkah politiknya kurang tepat. Jangan over convidence dengan statusnya sebagai artis yang dipuja-puja. Ingat, dunia politik berbeda dengan dunia keartisannya. Selain itu, sadari pula, bahwa di partai banyak kader2 militan yang potensial dan berhasrat mengejar karir politiknya.”
“Karena kini sudah menjadi kader PDIP, sambangi kader-kader di grass root agar terjalin silaturahmi dengan baik. Jangan hanya di tingkat elite partai saja. Sekali lagi, tahan dulu ambisi politiknya, syukuri yang ada saat ini. Jalin komunikasi yang harmonis dengan semua elemen masyarakat. Eliminirlah kebiasaan gaduh dunia keartisannya. Warga KBB menantikan bukti janji saat berkampanye dahulu.” Tuntas Bang Yahya sambil meneguk secangkir teh hangatnya.***