Dansektor 22 Beri Apresiasi Karang Taruna Penanaman Pohon Di Cimenyan

Bagikan berita:

Media Jabar.Net.Bandung – Komandan Sektor 22 Citarum Harum, Kol. Inf. Asep Rahman Taufik, kembali ke Cimenyan untuk menanam pohon keras buah buahan, di Awiligar, Desa Cibeunying – Cimenyan Kabupaten Bandung, Sabtu (8/02/2020).

Kehadirannya merupakan undangan untuk penanaman pohon dari “Karang Taruna Peduli Penghijauan” bertempat di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Cimenyan.

Karang taruna Kelurahan Cibeunying bersama para siswa menanam ratusan bibit pohon tanaman keras dan buah-buahan di lingkungan sekolah dengan jumlah 269 bibit pohon antara lain, Pucuk merah 50, Katapang kencana 50, Tanjung 50, Mahoni 50, sedangkan buah-buahan nangka 9, Jambu 3, Alpukat 33 dan Amupu 24.

Ketua Karang Taruna Kelurahan Cibeunying (Entis) menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian karang taruna terhadap penghijauan khususnya diwilayah Kelurahan Cibeunying Kecamatan Cimeunyan Kabupaten Bandung. bisa memberikan Oksigen, mencegah Banjir dan longsor.

Entis berharap, penanaman ini bukan hanya di SMPN 3 Saja tapi bisa berlanjut kewilayah lain khususnya Wilayah kelurahan Cibeunying.

Kepala SMPN 3 Cimeunyan (H. Enceng), menyambut baik dan mengapresiasi kepada karang taruna yang telah peduli terhadap penghijauan dengan menanam ratusan bibit pohon tanaman keras dan buah-buahan diwilayah lingkungan sekolah ini.

“Seluruh siswa SMPN 3 Cimeunyan, tidak hanya menanam bibit pohon saja. Namun mereka juga kedepannya akan dilibatkan dalam kegiatan perawatan tanaman dan membuat Apotek hidup”. Katanya.

H. Enceng berharap Penanaman ratusan bibit pohon tersebut, dapat membentuk karakter siswa yang cinta terhadap lingkungan, sehingga pembiasaan sejak dini dapat tertanam dalam jiwa seluruh siswa SMPN 3 Cimenyan. “nantinya dapat terbiasa dengan kegiatan yang bertujuan untuk pelestarian lingkungan”. Ucapnya.

Lahan kritis Kawasan Bandung Utara (KBU) Cimenyan sempat viral sebagai dampak bencana banjir dan longsor se Bandung Raya, kini diperhatikan penuh oleh Satgas Sektor 22 Citarum Harum, sebagai tindakan penegakan Perpres No. 15 Tahun 2018 untuk menyelamatkan sumber air yang sehat dan bersih sebagai kebutuhan masyarakat Bandung Raya dan sekitarnya.

Dansektor 22, sangat mengapresiasi kepada semua komunitas yang bergerak untuk menghijaukan Cimenyan, perlunya konservasi hutan untuk memungsikan kembali Ekologi dan Ekksistem yang ada di Bandung Raya bertolak ukur dari suburnya hutan di KBU.

“Hutan Seluas 1430 Hektar  di Kecamatan Cimenyan merupakan milik pribadi berada diluar kawasan hutan pemerintah, mereka mengutamakan tanaman pertanian dibanding pohon keras, maka ada ribuan pohon yang telah kami tanam banyak yang dimatikannya” ulas Dansektor 22.

Prilaku para penggarap di Cimenyan perlu dorongan positif dari semua unsur, baik dari para tokoh ataupun pemerintah bahkan komunitas masyarakat, sebagai perhatian terhadap lingkungan yang berkepanjangan.

“Saya ajak para Lurah dan Camat yang ada di KBU, supaya bisa meraih hati pemilik kawasan pertanian untuk menerima pohon buah yang kami tanam, kami bermaksud supaya KBU menjadikan Kawasan Pariwisata Sentra Buah Unggulan, sehingga ini tidak merugikan para pemilik lahan dan spontan masyarakatnya bisa meningkat perekonomiannya” jelas Dansektor 22.

Tujuan Kol. Inf. Asep Rahman merupakan pembangunan komprehensif linier dari pemerintah kepada masyarakat KBU, untuk menciptakan kawasan yang indah sehingga terkenal jadi destinasi wisata dan bisa meningkatkan perekonomian keseluruhan.

Gerakan penanaman pohon keras buah-buahan di KBU sudah dilakukan Dansektor 22, yaitu wilayah punclut, curug sigay, ciahruoan, cilengkrang, caringin tilu dan beberapa wilyah lainnya di Cimenyan, ini hasil sosialisasi kepada masyarakatnya sehingga mau menerima dan memeliharanya.

“Di sektor 22 bidang pembibitan, kami mempunyai 290.000 bibit yang siap tanam, maka kepada para aparat kewilyahan di KBU supaya bisa mensosialisasikan kepada para pemilik lahan, dan nantinya kalo sudah berbuah silahkan buat mereka, kami hanya menyumbang tanaman dan menanamnya” katanya.

Kedatangan Dansektor 22 di Awiligar Cimenyan,  merupakan angin segar karena menyemangati tindakan Karang Taruna setempat, bahkan mereka mengundangnya supaya Dansektor 22 bisa menerapkan cara pembuatan Lodong Sampah Sesa Dapur (LOSEDA) di Cimenyan.

“LOSEDA sama halnya dengan Biopori, namun lebih efektif dan rapih dibanding biopori. Loseda tidak akan berbau karena ada penutupnya, bila semua masyarakat sudah mendirikan Loseda maka sampah organik akan beres ditempat, dan bisa menyuburkan tanah karena sesuai dengan kompos” jelas Dansektor 22.

Asep/Jpch.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *