Menristekdikti Tetapkan Jang Youn Cho Jadi Rektor Asing Pertama di Perguruan Tinggi Indonesia

Bagikan berita:

Media-jabar.net | JAKARTA — Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menetapkan Jang Youn Cho sebagai rektor asing pertama di Perguruan Tinggi Indonesia. Profesor asal Korea Selatan itu menjabat pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) Indonesia Cyber Education (ICE) Institute, atau Universitas Siber Asia.

Rektor Universitas Indraprasta PGRI (Unindra), Prof. Dr. H. Sumaryoto mengatakan PTS hasil kerja sama Universitas Nasional dengan Hankuk University of Foreign Studies Korea, baru menerima izin prinsip pendirian melalui Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK). “Artinya, Universitas Siber Asia saat ini belum menerima mahasiswa,” kata Sumaryoto, Kamis (29/8), di Ruagan Rektor, di Jakarta.

Menilai keputusan Nasir tak memiliki tujuan yang jelas. Pasalnya, misi awal mengimpor rektor asing untuk meningkatkan peringkat Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia. Tujuannya tidak terlalu jelas. “Kalau meningkatkan peringkat, enggak bisa disulap (instan),” ujarnya.

Lebih lanjut, kata Sumaryoto mengungkapkan selain bukan negeri, Perguruan Tinggi yang hendak dinaikkan ranking-nya ialah Kampus baru lahir.

Apalagi swasta yang baru muncul. Itu bisa blunder. Mau kejar peringkat, lha wong (Kampus) baru.

Sumaryoto, mengatakan tak masuk akal dalam waktu singkat, sebuah Perguruan Tinggi anyar bisa masuk peringkat teratas di dunia. Apalagi batas rektor memimpin hanya lima tahun. Kata Sumaryoto memperkirakan, dalam jangka waktu yang singkat tersebut sangatlah sulit mewujudkan tujuan Nasir. “Sekarang ada orang punya modal bikin Perguruan Tinggi, belum tentu,” ungkap Sumaryoto.

Sama kayak bikin Perusahaan, punya modal sekian triliun, belum tentu laku. Swasta pun baru mau muncul, sama saja bohong. UGM sama UI tuh katrol, bisa 50 besar, nah baru tuh, jelas pimpinan kampus swasta itu. Nasir sendiri berharap hadirnya Universitas Siber Asia dengan pimpinan orang asing, meningkatkan kualitas kampus sehingga berdaya saing di tingkat global.

“Ia pun ingin nantinya kampus diisi mahasiswa dalam dan luar negeri.

Targetnya adalah meningkatkan APK (Angka Partisipasi Kasar), mutu harus jadi baik dan daya saing nanti di tingkat internasional,” katanya. (dade)

Editor & Penerbit: Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *