BPPT Meluncurkan 41 Aplikasi Digital 

Bagikan berita:

Media-jabar.net | JAKARTA — Dalam rangka memperingati HUT Ke-41, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan 41 aplikasi digital untuk mendukung kegiatan kerja di BPPT. 41 aplikasi tersebut, kita gunakan untuk dukungan manajemen, baik dari sisi bagaimana mengelola sumber daya manusianya supaya dia sebagai perekayasa peneliti kan dengan dokumen setumpuk ini saya mau bukan lagi less paper, tapi harus paperless.

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza mengatakan peluncuran aplikasi ini merupakan wujud transformasi BPPT dalam pembangunan SDM dengan sistem digital. “Ia berharap tata kelola lembaga BPPT bisa jadi lebih dinamis dengan proses yang responsif dan efisien,” kata Hammam, Rabu (21/8), saat acara “Peluncuran 41 Aplikasi Digital Layanan BPPT”, di Ruang Auditorium Gedung BPPT 2 Lt. 3 Jl. M.H. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat.

Dalam sisi talent management, dari sisi pembangunan human capital itu berjalan secara digital di sini. Jadi ini,  adalah tahapan awal transformasi yang mau saya lakukan di BPPT dan masuknya melalui transformasi digital, dan untuk proses bisnis yang ada di BPPT yang selama ini manual.

“Lebih lanjut, kata Hammam mengungkapkan dari BPPT yang manual terkadang-kadang tidak efisien, lamban, berbelit-belit dan jadinya responsif terhadap sumber daya manusianya terhadap permasalahan yang ada. BPPT meminta jajaran bekerja taktis dalam penerapan aplikasi ini yang akan mempermudah kinerja pegawai BPPT, jadi nggak ada lagi istilah dia nggak bisa men-submit laporan teknis,” ujarnya.

Ini semua kita bikin digital mulai dari proses laporan teknisnya, technical memorandum sampai pada mereka menandatangani menggunakan sertifikat digital, sehingga dia nanti akan langsung diproses oleh unit kerja yang bisa meningkatkan jabatan dia. Malah absensi saja nanti pake system mobile phone, nggak pakai lagi fingerprint nanti face lock.

Hammam, mengungkapkan saat ini aplikasi nantinya di terapkan khusus untuk kalangan internal BPPT, namun  tidak menutup kemungkinan akan mengusulkan penerapan aplikasi itu untuk Lembaga/Kementerian lain. “Untuk internal BPPT nanti dari apa yang kita lakukan pengalaman kita nanti kita akan jadikan ini rujukan untuk pemerintah ataupun Kementerian dan Lembaga,” ungkap Hammam.

Sementara itu, Hammam mengakui sudah banyak produk inovasi BPPT saat ini yang di produksi oleh industri dalam negeri, seperti Pesawat Udara Nir Awak atau Drone tipe Wulung yang sudah di produksi oleh PT Dirgantara. Teknologi sistem navigasi pesawat nirradar atau teknologi ADS-B, sudah mendapat sertifikasi Kemenhub juga sudah digunakan di Bandara Husein Bandung, Ahmad Yani Semarang, dan Papua.

“Inovasi cangkang kapsul rumput laut, sudah di produksi massal dan kedepan juga Kit deteksi penyakit Demam Berdarah akan di produksi oleh salah satu industri farmasi dalam negeri,” kata Hammam. (dade)

Editor & Penerbit: Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *