Emil Angkat Bicara Penutupan Gg.Apandi Braga

Bagikan berita:

Media Jabar.Net.Bandung – Kabar gembira bagi warga RW 08 Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung , pasalnya perjuangan warga Rw 08 cukup membuahkan hasil, seperti yang di beritakan Media Jabar minggu lalu” Warga Rw 08 menolak penutupan Gg. Apandi ” dengan melakukan demo.

Pemerintah kota Bandung langsung memperhatikan perihal kejadian tersebut dengan kehadiran wakil walokota H.Yana mulyana ke lokasi dan memediasi nya di kantor balaj kota bandung  , mengudang para pihak dan instansi terkait.

Pertemuan dilakukan di balai kota, Jum’at (13/9) di hadiri oleh : BPN , Asda 1 ,Distaru, Disbudpar, Tim Ahli cagar budaya, Forkopimcam ,lurah Braga, Rw 08, Dan pihak pengembang Yosafat .

Dari hasil pertemuan tesebut bahwa pemerintah kota Bandung akan menjamin tidak ada penutupan Gg. Apandi , al hasil perjuangan warga Rw 08 yang di pimpin ketua Rw. Imam tidak sia- sia.

Menurut Imam ,” Gg.apandi sudah ada sejak dulu tiba- tiba pengembang. dengan seenaknya mau menutup, enak saja, langkahi dulu mayat saya ,” tegas Imam. Pada wartawan

RSementara keterangan dari ketua RT 01 Rw 08 Braga menerangkan ketika Ridwan Kamil datang ke lokasi jalan. Braga menyampaikan
Arahan dari  Emil Panggilan akrab untuk Gubernur Jabar,
” Agar kita lawan saja mau siapaun atau apapun, saya  tau persis kalau akses jalan warga sudah ada dari dulu , rasanya saya kenal sama orang/owner ( Yosafat ) ini,” Ujar Emil.

Di tempat terpisah Kepala Dinas Tata Ruang Kota Bandung Iskandar Zulkarnaen mengatakan ,” setelah diadakan penelaahan ke lokasi berdasarkan ketentuan regulasi dan arahan garis rencana kota tidak boleh ada penutupan.

“Gang Apandi telah digariskan dalam Peta garis rencana kota sebagai gang dengan lebar 3 meter sebagai akses penghubung pemukiman menuju Jalan Braga, ” ujar Zulkarnaen .

Menurut Zulkarnaen,

Selain itu, kawasan Braga merupakan kawasan cagar budaya sehingga pemanfaatan ruang pada koridor jalan Braga mendapat perlakuan khusus. sesuai Perda Kota Bandung No 7 tahun 2018 tentang pengelolaan cagar budaya .

“Gang Apandi masuk cagar budaya tidak bisa sembarangan dirubah apalagi ditutup,” ujar Zulkarnaen.

( Asep.M/Jpch).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *