Kolonel Inf Yudi Zanibar : Peserta Membludak di Festival Perahu Naga Menandakan Citarum Mulai Berubah

Bagikan berita:

 

 

 

Kab.Bandung, Media-jabar.net – Adanya cap atau julukan bahwa Citarum adalah sungai terkotor di dunia melatar belakangi lahirnya Program Citarum Harum yang digaungkan Kodam III/Siliwangi, dalam 2 bulan program ini berjalan sudah terlihat geliat sosial dengan digelarnya berbagai kegiatan di sepanjang Sungai Citarum salah satunya Festival Citarum Harum.

Dansektor 6 Satgas Citarum, Kolonel Infanteri Yudi Zanibar

Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari (13 sd 15/4) di wilayah sektor 6 yang dikomandoi Letkol Inf Yudi Zanibar yang berlokasi di oxbow Bojong Soang, Desa Bojongsari Kec. Bojong Soang Kabupaten Bandung ini antara lain diisi Festival Perahu Naga dan Lomba Susur Citarum yang diikuti oleh puluhan tim dari berbagai daerah diantaranya Karawang, Purwakarta, Kab.Bandung dan lainnya.

Ada pula atlit dayung dari FPOK Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahawarman Institut Teknologi Bandung (ITB). Sedangkan peserta paling jauh datang dari Kabupaten Cilacap Jawa Tengah sebanyak 2 tim, jumlah totalnya ada 42 Tim. “Hari ini para peserta menyusuri Sungai Citarum sejauh 5 KM”, sebut Yudi didampingi Dandim Karawang Letkol Arm Ayi Yosa yang mewakili pihak panitia.
Yudi menambahkan, ketika Citarum dikelola dengan baik, sabar dan ikhlas ternyata bisa berubah menjadi lebih baik. “Dibuktikan dengan gelaran kegiatan hari ini, ratusan peserta yang terdiri dari empat puluhan tim, datang jauh-jauh, tidak dibayar, mau panas-panasan dengan sukarerela menyusuri sungai Citarum sejauh 5 Kilometer. Kita juga bekerjasama dengan Persatuan Olahraga Dayung Indonesia (PODSI).
Mereka (baca : para peserta) terlihat senang, bahagia mengikuti tahap demi tahap kegiatan ini, mengikuti alur sungai, menyaksikan perubahan yang terjadi di Citarum. Dengan sendirinya image Citarum dari yang terkotor sekarang berubah lebih baik, terbukti dari membludaknya peserta yang datang dari berbagai daerah dan komunitas”, papar Yudi. 
Salah seorang peserta penyusur sungai yang menggunakan perahu naga asal Menwa ITB yang bernama Kurnia mengungkapkan, kegiatan ini sangat bagus dan ke depan harus terus dilakukan dengan rutin, “saya sangat senang mengikuti kegiatan ini guna mendukung program Citarum Harum dan siap diturunkan untuk membantu kegiatan disini kapanpun diperlukan”, jelasnya.(Yusman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *