Mahasiswa KKN UPI Sektor 22 Sub 8 Edukasi Warga Coblong Penanganan Sampah

Bagikan berita:

Media Jabar.Net.Bandung – Sektor 22 Sub 8 bersama KKN UPI melaksanakan sosialisasi dan edukasi program penanganan sampah Kota Bandung, Kang Pisman dan Citarum Harum serta Perpres No.15 tahun 2018 tentang

Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.

Kegiatan tersebut digelar di masjid Al – Barokah Kelurahan Sekeloa Kecamatan Coblong Kota Bandung yang diikuti para ketua Rt, Tokoh masyarakat dan warga serta Anggota Satgas Citarum Harum Sub 8. Senin (27/1/2020) Malam.

Dansub 8 Pelda Ade Rapiudin mengungkapkan, bahwa kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan sebagai upaya merangkul Masyarakat untuk turut mendorong suksesnya program Citarum Harum dan Kang Pisman.

Menurut Ade, program Citarum harum sesuai perpres No.15 tahun 2018 sejauh ini terus digalakan untuk menjadikan sungai tersebut kembali bersih, asri dan menjadi tempat hidupnya habitat hewan-hewan air.

Ade menuturkan, Citarum merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar. Karenanya menjadi kewajiban semua pihak untuk turut peduli mengembalikan kebersihannya dan bersama memupus sebutan sebagai sungai paling tercemar di dunia.

“Program Citarum Harum ini tidak hanya instansi dan pemerintah saja yang turut serta, tetapi melibatkan banyak pihak. Masyarakat pun harus turut mendukung program pemerintah tersebut,” ujarnya.

Disamping sosialisasi program Citarum Harum, Ade menuturkan, pihaknya juga menyosialisasikan program penanganan sampah di Kota Bandung, yaitu “Kang Pisman”. Harapannya tak lain akan tumbuh kesadaran untuk mulai membiasakan diri dalam menangani sampah di sekitar dengan cara kurangi, pisahkan dan manfaatkan.

“Suksesnya program-program pemerintah adalah sebuah keharusan. Semoga dengan kegiatan ini, maka kesadaran masyarakat untuk turut mendorong program Kang Pisman dan Citarum Harum dapat semakin meningkat,” ujarnya.

Ade menambahkan, Kang Pisman dan Citarum Harum merupakan program yang memiliki keterkaitan kuat. Karena ketika Kang Pisman berhasil menjadi budaya di Kota Bandung, maka Citarum Harum juga akan turut terdorong.

“Maka dari itu sebagai langkah awal untuk mendukung program citarum Harum, kita mulai dengan hal yang kecil terlebih dulu yaitu melalui gerakan pungut sampah atau yang sudah dikenal dengan Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan Sampah (Kangpisman),” tandasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *